Pada tahun 2000, para pemimpin dunia berkumpul untuk menetapkan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), yang merupakan serangkaian delapan target ambisius yang bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan degradasi lingkungan. Selama 15 tahun berikutnya, kemajuan signifikan dicapai dalam mencapai tujuan-tujuan ini, dengan jutaan orang terangkat dari kemiskinan, peningkatan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, dan kemajuan menuju kesetaraan gender dan kelestarian lingkungan.
Namun, seiring dengan semakin dekatnya batas waktu pencapaian MDGs, terlihat jelas bahwa masih banyak kesenjangan yang harus diatasi dan muncul tantangan-tantangan baru yang perlu diatasi. Menanggapi hal ini, PBB mengadopsi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, yang mencakup serangkaian tujuan baru yang dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang melanjutkan kemajuan yang dicapai dalam MDGs dan memperluas fokusnya untuk mencakup isu-isu yang lebih luas, termasuk perubahan iklim, kesenjangan, serta perdamaian dan keadilan.
Salah satu bidang fokus utama dalam SDGs adalah MDG99, yang bertujuan untuk membuka potensi semua orang, terlepas dari latar belakang atau keadaan mereka, untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari kemajuan global. Tujuan ini mengakui bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, kita harus memastikan bahwa semua individu mempunyai kesempatan untuk memenuhi potensi mereka dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.
Untuk mewujudkan potensi MDG99 memerlukan pendekatan multi-sisi yang mengatasi akar penyebab kesenjangan dan eksklusi, termasuk kemiskinan, diskriminasi, kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, dan terbatasnya peluang pemberdayaan ekonomi. Hal ini juga memerlukan komitmen untuk memastikan bahwa semua individu memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, dan bahwa hak-hak dan martabat mereka dihormati dan dilindungi.
Salah satu cara utama untuk mewujudkan potensi MDG99 adalah melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, khususnya bagi kelompok marginal dan rentan. Dengan memastikan bahwa semua individu mempunyai akses terhadap peluang pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, kita dapat memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat.
Aspek penting lainnya dalam membuka potensi MDG99 adalah mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam semua aspek kehidupan. Hal ini termasuk memastikan akses yang setara terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, mengakhiri kekerasan dan diskriminasi berbasis gender, dan mendorong pemberdayaan ekonomi dan kepemimpinan perempuan.
Selain itu, mengatasi akar penyebab kemiskinan dan kesenjangan, seperti kurangnya akses terhadap layanan dasar, infrastruktur yang tidak memadai, dan terbatasnya peluang ekonomi, merupakan hal yang penting untuk membuka potensi MDG99. Dengan berinvestasi pada inisiatif pembangunan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan inklusif, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan standar hidup bagi semua orang, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan setara untuk generasi mendatang.
Saat kita memasuki era baru kemajuan global, penting bagi kita untuk memprioritaskan pembukaan potensi MDG99 dan memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi terhadap dunia yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Dengan bekerja sama untuk mengatasi akar penyebab kesenjangan dan eksklusi, berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan, mendorong kesetaraan gender, dan menciptakan peluang pemberdayaan ekonomi, kita dapat membangun masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan untuk semua.